Powered By Blogger

Thursday, December 1, 2011

PUISI PUTARAN 1 on Sept 6, 2011

Puisi 1

Choirul Rahmat

PUISI ANA (PENYULAM KATA? ACHiMINTEMO)

HIRUKA!

emonosoki tototototototototototototototo

tototototototo.........!

antah barantahlah.........!

usangkan saja tulisan ini!

aku tak akan marah! tak akan kutelan kau!

biarkan saja! asal kau tak berlumut! mengakar!

kau mahu melotot?

silahkan! aku muak dengn caci makimu!

WISIMO etotototototototototototototot

otototototo......!

ACHIMINTEMO!

hualah halah halah!

aku memang mengakar diantara sekat-sekat pohon dusta itu!

aku memang pemakan kelelawar-kelelawar bringas itu!

aku bahkan bisa menelanmu!

tapi aku tak mahu!

bianglah!

tanduk tanduk tanduk!

tundak tundak tundak!

serapah seripih serupuh!

lontarkan saja sesukamu!

aku penyulam kata memang!

tak berpintu apalagi jendela!

aku memang penyulam kata mister!

atau!

kau mahu kusulam?

Choirul Rahmat

6 Oktober 2011

memang kusengaja memajukan waktu

kau mahu apa?

Puisi 2

Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah

PEMBUNUH MIMPI

Tidakkah kau tahu bahwa dengan sekejap saja diriku marah

Diriku akan melambaikan api permusuhan pada pembunuh mimpi

Proses adalah pembelajaran dan pembelajaran adalah sebuah perahan bingkai darah

Darah wujud dari merahnya semangat untuk terus berusaha mengenali diri

Detik-detik sang pujangga menjadi pencinta selalu tajam

Penuh dengan untaian cobaan untuk menjadi besar

Tidak berusaha menunjukka ke AKU an yang mengujam

Tidak juga berusaha jadi sang idola dunia yang luasnya tak begitu lebar

Hei pembunuh mimpi kemarilah

Kutantang kau menghitung anugrah cinta pada dirimu

Teruslah jadi apa dirimu sekarang dalam seringai iblis atau apalah

Ini amarah bagimu

puisi balasan untuk puisi Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah

Anung D'Lizta

SEpanjang apa tongkat kau mengarah

Seluas apa biasan yang bentangkan

Semua hanya naluri kabut mimpi

Namun sayangnya aku tak akan mati

Semangatku terus memerah

Bagai laskar memburu pelangi

Hilang dalam pelukan

Bukan berakhirnya sebuah mimpi

Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah

Untaian regukan sang laskar pemburu mimpi sangatlah pelik

iringan cacian bagaikan campuk semangat

walau bulir-bulir air mata selalu mendelik

namun sang laskar pemburu mimpi tak pernah berhenti memahat hentakan syair yang tersirat

Endeh Kursiyah

Kelukah lidahmu?

Balas aku dengan hatimu yang santun

Kalau hati sudah ciut Hanya busungkan dada tak berucap

Sampaikan lewat kata Pun kau tak mampu

Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah

Gertakan sang pembunuh mimpi membangunkan diri

Jiwa-jiwa sang pujangga jiwa merekah bebas

Kini busungan dada sang pecundang menciut bak racun bunuh diri

kemarilah akan kupeluk dirimu dan buaian dunia yang luas

Puisi 3

Muhammad Asqalani Eneste

‎[Ah]

tak tanggung kutanggung resah,buncah/buncah hendak tumpah,

s

a

y

a

n

g kamarku belum ada rumah.

kapan yea?

bertanya pada benak dan denah

catatanhatike-C-Qan 060811 19.29

Puisi 4

Ghara Xie Shellyanti

Egokah Aku Sayangku

By: Shelly yanti

Egokah aku sayangku?

Galau ini terasa membunuh jiwaku

Oh sayang maafkan aku

Ku tlah lukai hati dan perasaanmu

Aku tak bisa tepis emosiku

Hingga kata itu terlepas dari bibirku

Aku tahu hatimu sakit

Ku ingin menebus semua andai ku bisa

Untuk menghapus rasa sakit hatimu

Sayang, maafkan aku

Aku janji tidak akan mengulangi

Yakinlah akan janjiku kali ini

Aku sungguh menyesal karenanya

Namun satu aku minta darimu

Genggam terus cinta kita

Ku ingin kita selamanya bersama

Untuk membina dan mewujudkan jalinan hati kita berdua

Puisi balasan untuk Ghara Xie Shellyanti

Anung D'Lizta

Mengapa sayang

Aku kadang lelah dengan egomu yang menang sendiri

Tapi jika aku diam

Kau sibuk mencariku

Aku sakit sayang

Jangan kau ulangi lagi

Biarlah hari yang tlah lalu

Menjadi jembatan cinta kita

Aku sayang padamu

WAlau sakit hati ini karena kenakalnamu

Pusi 5

Endeh Kursiyah

Bismillah

Dengan ini aku ucap

Setiap kata

Setiap ku buat

Aku mau tak ada lara

Tak ada resah jiwa melanda

Karena ucapku

Janji ku mau tak ada lara

Jaga lisan ini dari perkara

Bismillah

Hamba meminta

Jagalah hati hamba

Jagalah lisan hamba

Pepatah kata

Lisan lebih tajam dari pedang

Tingkah polah buatlah beradab

Malu kumau sebagai perisai

Dan kumohon Tuhanku

Jagalah tingkah ini dari perkara pula

Semoga amal dan ibadah ini selalu mendapat Ridho-Mu jua

Amin

Pusi balasan untuk Endeh Kursiyah

Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah

Hei lidah betapa lenturnya konturmu

Sungguh kau tercipta untuk selalu lentur

Betapa lenturnya hingga kau mudah mendayukan kata lugu nan pilu

Detakan jantungku memaksamu diam saja jika memecut api guntur

Kugertakan berhenti!

kemercak kalimat amarah namun menyanjung kuucapkan

kemarilah sayang jaga lidahmu yang cantik penuh simpati

sesekali pujian membuatmu jadi besar kepala namun kali ini aku akan memelukmu dengan kasih dan belaian

Sayang Allah tidak tidur

dia kan selalu menyayangimu dengan jalan cobaan pujian

jangan terlena n terus mengelindur

tetaplah bersyukur sayang aku akan mengingatkanmu dalam sebuah buaian

Puisi 6

Ghara Xie Shellyanti

Kupu Kupu Kertas

By: Shelly yanti

K upu kupu kertas

U kiranmu indah sederhana memikat mata

P arasmu cantik secantik lembut lakumu

U ntuk itu hatiku mengagumimu

K upu kupu kertas

U gkapkan kesederhanaan lakumu

P utri biru permata hatiku kini

U ntukku kau hinggap dalam sarang maduku

K upu kupu kertas

E ngkau kini bertahta di hatiku

R asa ini ltah terpatri padamu

T anpamu tak bisa ku bayangkan hariku

A ku terlanjur tenggelam dalam telaga cintamu

S ederhana tetapi indah seindah taman bunga di syurga

Puisi 7

Siti Yenia

Penantianku

Senja itu langit semburat merah

Dan anginpun menerpa kesegala arah

Meniup tutup hati yang pernah berdarah

Menguak memory yang membuat hati gundah...

Semilir anginmulai dingin terasa

Pertanda malam akan segera tiba

Kuberanjak pergi dengan kecewa...

Ternyata penantianku sia sia belaka..

Kepergianmu menoreh kan luka, yang sampai kini masih menganga

Entah sampai kapan ku harus tanggung derita

Karena hatimu yang tak bertimbang rasa

Ingin ku teriak dan bertanya..........

Pernahkah kau merasa bersalah dan berdosa?

Ternyata penantianku hanya senda dan gurau buatmu

Balasan puisi untuk Siti Yenia

Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah

Lambaian rindu kesia-sia menyapa

Renungan duka kecewa kini menuliskan kata mengapa

Tak pernahkah kau memikirkan hatiku walau sekejap

Runai waktu yang kuhabiskan untuk mencintaimu hanyalah kekosongan yang akan lenyap

Yulyanah Rustiawan

Tiada upaya menanggung derita,

hingga terasa sesak di dada

kehampaan dalam jiwa kian menyiksa

hanya senyummu sebagai penawar luka.

Wahai sang pujangga

hadirkanlah obat pelipur lara

agar tiada derita,duka dan nestapa.

Hanya senyummu yang ku damba

hingga hilang resah di dada

kerinduan yang bersahaja,penantian yang menyiksa

ku harap menghadirkan bahagia di akhir cerita

Putra Aryant

sejuta harapan mengikat hati

Disaat langkah menuju ke depan

Asa menggebu ingin meraihnya

Disaat goyah sebuah impian

membuat dunia seperti berhenti

Kini mencoba bertahan

saat diri berdiri sendiri

Tanpa adanya kawan di sisiku

Aku selalu berkata

Aku mampu meraihnya.

No comments:

Post a Comment