Sayap - Sayap Rasa
Terbang melihat dunia mengispirasi semua mata.
Sunday, October 19, 2014
TERBODOHKAN OLEH PERASAAN
Wednesday, August 14, 2013
Keputusan-Nya
Thursday, December 1, 2011
PUISI PUTARAN 1 on Sept 6, 2011
Puisi 1
Choirul Rahmat
PUISI ANA (PENYULAM KATA? ACHiMINTEMO)
HIRUKA!
emonosoki tototototototototototototototo
tototototototo.........!
antah barantahlah.........!
usangkan saja tulisan ini!
aku tak akan marah! tak akan kutelan kau!
biarkan saja! asal kau tak berlumut! mengakar!
kau mahu melotot?
silahkan! aku muak dengn caci makimu!
WISIMO etotototototototototototototot
otototototo......!
ACHIMINTEMO!
hualah halah halah!
aku memang mengakar diantara sekat-sekat pohon dusta itu!
aku memang pemakan kelelawar-kelelawar bringas itu!
aku bahkan bisa menelanmu!
tapi aku tak mahu!
bianglah!
tanduk tanduk tanduk!
tundak tundak tundak!
serapah seripih serupuh!
lontarkan saja sesukamu!
aku penyulam kata memang!
tak berpintu apalagi jendela!
aku memang penyulam kata mister!
atau!
kau mahu kusulam?
Choirul Rahmat
6 Oktober 2011
memang kusengaja memajukan waktu
kau mahu apa?
Puisi 2
Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah
PEMBUNUH MIMPI
Tidakkah kau tahu bahwa dengan sekejap saja diriku marah
Diriku akan melambaikan api permusuhan pada pembunuh mimpi
Proses adalah pembelajaran dan pembelajaran adalah sebuah perahan bingkai darah
Darah wujud dari merahnya semangat untuk terus berusaha mengenali diri
Detik-detik sang pujangga menjadi pencinta selalu tajam
Penuh dengan untaian cobaan untuk menjadi besar
Tidak berusaha menunjukka ke AKU an yang mengujam
Tidak juga berusaha jadi sang idola dunia yang luasnya tak begitu lebar
Hei pembunuh mimpi kemarilah
Kutantang kau menghitung anugrah cinta pada dirimu
Teruslah jadi apa dirimu sekarang dalam seringai iblis atau apalah
Ini amarah bagimu
puisi balasan untuk puisi Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah
Anung D'Lizta
SEpanjang apa tongkat kau mengarah
Seluas apa biasan yang bentangkan
Semua hanya naluri kabut mimpi
Namun sayangnya aku tak akan mati
Semangatku terus memerah
Bagai laskar memburu pelangi
Hilang dalam pelukan
Bukan berakhirnya sebuah mimpi
Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah
Untaian regukan sang laskar pemburu mimpi sangatlah pelik
iringan cacian bagaikan campuk semangat
walau bulir-bulir air mata selalu mendelik
namun sang laskar pemburu mimpi tak pernah berhenti memahat hentakan syair yang tersirat
Endeh Kursiyah
Kelukah lidahmu?
Balas aku dengan hatimu yang santun
Kalau hati sudah ciut Hanya busungkan dada tak berucap
Sampaikan lewat kata Pun kau tak mampu
Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah
Gertakan sang pembunuh mimpi membangunkan diri
Jiwa-jiwa sang pujangga jiwa merekah bebas
Kini busungan dada sang pecundang menciut bak racun bunuh diri
kemarilah akan kupeluk dirimu dan buaian dunia yang luas
Puisi 3
Muhammad Asqalani Eneste
[Ah]
tak tanggung kutanggung resah,buncah/buncah hendak tumpah,
s
a
y
a
n
g kamarku belum ada rumah.
kapan yea?
bertanya pada benak dan denah
catatanhatike-C-Qan 060811 19.29
Puisi 4
Ghara Xie Shellyanti
Egokah Aku Sayangku
By: Shelly yanti
Egokah aku sayangku?
Galau ini terasa membunuh jiwaku
Oh sayang maafkan aku
Ku tlah lukai hati dan perasaanmu
Aku tak bisa tepis emosiku
Hingga kata itu terlepas dari bibirku
Aku tahu hatimu sakit
Ku ingin menebus semua andai ku bisa
Untuk menghapus rasa sakit hatimu
Sayang, maafkan aku
Aku janji tidak akan mengulangi
Yakinlah akan janjiku kali ini
Aku sungguh menyesal karenanya
Namun satu aku minta darimu
Genggam terus cinta kita
Ku ingin kita selamanya bersama
Untuk membina dan mewujudkan jalinan hati kita berdua
Puisi balasan untuk Ghara Xie Shellyanti
Anung D'Lizta
Mengapa sayang
Aku kadang lelah dengan egomu yang menang sendiri
Tapi jika aku diam
Kau sibuk mencariku
Aku sakit sayang
Jangan kau ulangi lagi
Biarlah hari yang tlah lalu
Menjadi jembatan cinta kita
Aku sayang padamu
WAlau sakit hati ini karena kenakalnamu
Pusi 5
Endeh Kursiyah
Bismillah
Dengan ini aku ucap
Setiap kata
Setiap ku buat
Aku mau tak ada lara
Tak ada resah jiwa melanda
Karena ucapku
Janji ku mau tak ada lara
Jaga lisan ini dari perkara
Bismillah
Hamba meminta
Jagalah hati hamba
Jagalah lisan hamba
Pepatah kata
Lisan lebih tajam dari pedang
Tingkah polah buatlah beradab
Malu kumau sebagai perisai
Dan kumohon Tuhanku
Jagalah tingkah ini dari perkara pula
Semoga amal dan ibadah ini selalu mendapat Ridho-Mu jua
Amin
Pusi balasan untuk Endeh Kursiyah
Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah
Hei lidah betapa lenturnya konturmu
Sungguh kau tercipta untuk selalu lentur
Betapa lenturnya hingga kau mudah mendayukan kata lugu nan pilu
Detakan jantungku memaksamu diam saja jika memecut api guntur
Kugertakan berhenti!
kemercak kalimat amarah namun menyanjung kuucapkan
kemarilah sayang jaga lidahmu yang cantik penuh simpati
sesekali pujian membuatmu jadi besar kepala namun kali ini aku akan memelukmu dengan kasih dan belaian
Sayang Allah tidak tidur
dia kan selalu menyayangimu dengan jalan cobaan pujian
jangan terlena n terus mengelindur
tetaplah bersyukur sayang aku akan mengingatkanmu dalam sebuah buaian
Puisi 6
Ghara Xie Shellyanti
Kupu Kupu Kertas
By: Shelly yanti
K upu kupu kertas
U kiranmu indah sederhana memikat mata
P arasmu cantik secantik lembut lakumu
U ntuk itu hatiku mengagumimu
K upu kupu kertas
U gkapkan kesederhanaan lakumu
P utri biru permata hatiku kini
U ntukku kau hinggap dalam sarang maduku
K upu kupu kertas
E ngkau kini bertahta di hatiku
R asa ini ltah terpatri padamu
T anpamu tak bisa ku bayangkan hariku
A ku terlanjur tenggelam dalam telaga cintamu
S ederhana tetapi indah seindah taman bunga di syurga
Puisi 7
Siti Yenia
Penantianku
Senja itu langit semburat merah
Dan anginpun menerpa kesegala arah
Meniup tutup hati yang pernah berdarah
Menguak memory yang membuat hati gundah...
Semilir anginmulai dingin terasa
Pertanda malam akan segera tiba
Kuberanjak pergi dengan kecewa...
Ternyata penantianku sia sia belaka..
Kepergianmu menoreh kan luka, yang sampai kini masih menganga
Entah sampai kapan ku harus tanggung derita
Karena hatimu yang tak bertimbang rasa
Ingin ku teriak dan bertanya..........
Pernahkah kau merasa bersalah dan berdosa?
Ternyata penantianku hanya senda dan gurau buatmu
Balasan puisi untuk Siti Yenia
Sherlly 'Ken Anaqah Hamidah
Lambaian rindu kesia-sia menyapa
Renungan duka kecewa kini menuliskan kata mengapa
Tak pernahkah kau memikirkan hatiku walau sekejap
Runai waktu yang kuhabiskan untuk mencintaimu hanyalah kekosongan yang akan lenyap
Yulyanah Rustiawan
Tiada upaya menanggung derita,
hingga terasa sesak di dada
kehampaan dalam jiwa kian menyiksa
hanya senyummu sebagai penawar luka.
Wahai sang pujangga
hadirkanlah obat pelipur lara
agar tiada derita,duka dan nestapa.
Hanya senyummu yang ku damba
hingga hilang resah di dada
kerinduan yang bersahaja,penantian yang menyiksa
ku harap menghadirkan bahagia di akhir cerita
Putra Aryant
sejuta harapan mengikat hati
Disaat langkah menuju ke depan
Asa menggebu ingin meraihnya
Disaat goyah sebuah impian
membuat dunia seperti berhenti
Kini mencoba bertahan
saat diri berdiri sendiri
Tanpa adanya kawan di sisiku
Aku selalu berkata
Aku mampu meraihnya.